1. KEBANGSAAN
Merdeka adalah hak bagi seluruh manusia. Begitulah inti dari alinea pertama bahwa penjajahan atas manusia tidak boleh ada lagi. Di samping alinea pertama yang memuat hak manusia yang paling azasi, alinea ke empat juga memuat Pancasila sebagai dasar negara dan kemudian menjadi sumber dari segala sumber hukum di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjadi pedoman serta pegangan bagi setiap warga masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan hak dan kewajibanya. Ki Hadjar yang menegaskan bahwa kemerdekaan itu tidak berarti bebas dari perintah paksaan orang lain, tetapi berarti pula siap sedia, sanggup serta mampu untuk mewujudkan hidup sendiri lahir dan batin yang diatur sendiri sesuai dengan adab kemanusiaan. Oleh karena itu walaupun manusia itu memiliki asasi terhadap segala kehendak perbuatanya, tidak lantas menjadi liberal mutlak, tetapi harus ada batasan yang menjadi pedoman (Pancasila) agar kebebasanya itu tidak melanggar aturan sehingga tidak merugikan diri sendiri dan merugikan orang lain. Untuk itulah tugas utama pendidik adalah membantu mendewasakan anak didik baik dewasa secara psikologi (tidak tergantung dengan orang lain), dewasa secara sosial (mampu melaksanakan peran sosial), maupun dewasa secara moral (berprilaku sesuai nilai yang diyakini kebenaranya).
2. VISI NKRI DAN PENDIDIKAN INDONESIA
Soekarno mengegaskan bahwa jiwa yang satu itu telah dirumuskan didalam Pancasila dan Sekarno menegaskan pula bahwa hanya jiwa yang satu itu, yaitu Pancasila, yang sesuai dengan jiwa Indonesia. Seperti yang telah di jelaskan di atas bahwa UUD 1945 dan Pancasila telah ditetapkan sebagai sumber dari segala sumber hukum. Oleh karena itulah dalam konteks pembangunan bangsa, pembangunan social capital itu akan terus melekat dalam pendidikan sebagai sebuah Human Investmentuntuk membangun Jiwa Bangsa, perekat bangsa sesuai dengan nilai-nilai pancasila yang merupakan cerminan dari cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945. Adapun Social capital disini adalah bagian dari national capital yang dimulai dari pemikiran mengenai human investment yaitu Pendidikan. Sehingga sebagai pelaksana pendidikan di sekolah , guru memiliki tugas untuk bisa menumbuhkan kesadaran agar setiap prilaku anak didik sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
3. PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN BANGSA
Menurut Pestaloozi, Moral State adalah ultima goal pendidikan melalui proses eliminasi Sensual Nature dan meninggikan Higher Nature sehingga masyarakat akan bergerak dari fasa Natural State menuju ke Social State dan akhirnya ke Moral State. Hal ini sesuai dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara kalau tujuan pendidikan itu adalah Tri Rahayu yang dimulai dari Hamemayu Hayuning Sarira, kemudian Hamemayu Hayuning Bangsa, dan akhirnya Hamemayu Hayuning Bawana. Untuk itulah menurut Pestaloozi untuk bisa menjadi Moral State, ada tiga H yang perlu dikembangkan yaitu Head, Hand, dan Heart. Kalau istilah menurut Ki Hadjar melalui Olah Rasa, Olah Hati, Olah Pikir, dan Olah Jasmani. Dengan demikian pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam proses-proses tersebut.
4. PARADIGMA PENDIDIKAN INDONESIA
Pengajaran dan Pendidikan Nasional harus selaras dengan penghidupan dan kehidupan bangsa agar semangat cinta bangsa dan tanah air terpelihara. Dari situlah Trisakti menjadi haluan bagi pendidikan nasional karena hakekatnya adalah pemupukan rasa solidaritas bangsa, rasa kemandirian bangsa, rasa kebangsaan bangsa dalam segala keragaman dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Ada tiga tahap tujuan pendidikan, yaitu hamemayu hayuning sarira(pendidikan harus bermanfaat bagi dirina sendiri dan keluarga), hamemayu hayuning bongso(pendidikan harus bermanfaat bagi bangsanya), hamemayu hayuning bawana(pendidikan harus bermanfaat bagi dunia). Ketika tahap itu adalah satu kesatuan tujuan pendidikan yaitu Hamemayu Hayuning Manungso. Pendidikan Indonesia adalah usaha untuk memerdekakan lahir dan batin sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Demikian pula Ki Hadjar yang menekankan agar pendidikan perlu memperhatikan kemerdekaan peserta didik. Oleh karena itulah guru sebaiknya memberikan kebebasan siswa untuk bereksplorasi, jangan hanya terpaku pada target pembelajaran yang justru membatasi keingintahuan siswa untuk berkembang.
5. TRISAKTI DAN PENDIDIKAN KI HADJAR
Pendidikan bagi Ki Hadjar Dewantara adalah tempat dimana benih-benih kebudayaan yang hidup dalam masyarakat kebangsaaan dan kebudayaan disemai agar unsur-unsur peradaban dan kebudayaan tersebut dapat tumbuh sebaik-baiknya dan dapat diteruskan kepada generasi ke generasi. Trisakti adalah muara Bhinneka Tunggal Ika dan output dari Bhinneka Tunggal Ika untuk memupukan rasa solidaritas bangsa, rasa kemandirian bangsa, rasa kebanggaan bangsa dalam segala keragaman sehingga rasa itu menjadi pengikat semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Pendidikan memiliki tanggung jawab untuk membangunkan jiwa dan raga bangsa. Oleh karena itulah solusinya adalah mewujudkan generasi yang tangguh, dan itu hanya bisa dibangun melalui pendidikan Warga Sejati untuk memersiapkan mereka sebagai generasi tangguh, patriot yang “tedhas tapak paluning pandhe sisaning gurindo” yang akan mengawal NKRI sepanjang hayat dikandung badan.
6. RENCANA PENDIDIKAN MEMBUTUHKAN ARAH PEMBANGUNAN NASIONAL YANG JELAS SEBAGAI BAGIAN INTEGRAL UNTUK MEMBANGUN BANGSA
Pendidikan adalah sebuah subsistem dari sebuah sistem pembangunan bangsa bersama sistem yang lain seperti sistem ekonomi dan sistem politik. Karena obyek material dan formal Filsafat Ilmu Pendidikan adalah individu dan unit satuan sosial. Sebuah organisasi, apapaun bentuknya merupakan sebuah sistem yang terdiri dari sub-sub sistem yang saling terangkai dan berhubungan. Maka dari itu, koordinasi dan integrasi antar sub sistem itu ditata dan dikelola terlebih dahulu di Perencanaan. Di proses Perencanaan, tujuan ditetapkan dan bagaimana cara untuk mewujudkan tujuan itu diformulasikan sehingga berbagai masalah yang mungkin timbul dalam hubungan antar sub sitem organisasi bisa dielimasi sebelumnya. Pendidikan mengembangkan Sisi Intellectual (Cognitive dan Language dikembangan), Affective (Social, Creative, dan Spiritual dikembangkan), Physical-Motor (Gross, Fine, dan Perceptual motor dikembangkan). Oleh karena itulah selain segi kognitif, guru juga harus mengembangkan afektif dan psikomotor anak didik supaya bisa menyiapkan generasi yang mencintai bangsa, negara, dan tanah airnya.
7. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL SEBUAH TINJAUAN KRITIS
Tujuan, isi atau komponen dan proses merupakan tiga unsur pokok dalam suatu sistem. Seperti halnya sistem pendidikan yang dibangun dengan maksud untuk mewujudkan suatu tujuan pendidikan tertentu. Pendidikan kita sekarang ini setidak-tidaknya sedang dihadapkan pada empat masalah besar : masalah mutu (lebih menekankan pada akumulasi pengetahuan yang bersifat verbal dari pada penguasaan keterampilan, internalisasi nilai-nilai dan sikap, serta pembentukan ke-pribadian), masalah pemerataan (ada kesenjangan yang cukup besar dalam proses dan hasil pendidikan di dan di luar , di Jawa dan di luar Jawa), masalah motivasi (Ijazah atau gelar lebih dipentingkan daripada substansi), dan masalah keterbatasan sumberdaya dan sumberdana pendidikan. Oleh karena itu penanganan masalah pendidikan harus dilakukan secara bersistem, karena tidak pernah akan tuntas kalau di1aksanakan oleh lembaga-1embaga pendidikan secara individual melalui cara-cara yang bersifat monolitik. Dengan perkataan lain, semua komponen sistem pendidikan (keluarga, sekolah, masyarakat, media ) harus berperan serta. Termasuk guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang secara tidak langsung memiliki peran untuk membenahi dan menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan.
8. STRATEGI PENDIDIKAN
Strategi dan kebijakan pendidikan dibuat agar bisa memanfaatkan kekuatan dan mengeliminasi kelemahan bangsa guna memanfaatkan peluang global yang tersedia dan menghindari ancaman global serta tetap berpegang kepada cita-cita proklamasi. Oleh karena itu, pendidikan harus memformalisasikan strategi dan kebijakan, bukan hanya penyemaian jiwa bangsa, jati diri bangsa, dan karakter bangsa yang menjadi ciri pendidikan Indonesia, namun juga karakter patriot bangsa yang produktif dan bertanggungjawab terhadap nusa dan bangsa yang akan menjadi input bagi agriculture and fishery industries dan strategic industries guna meningkatkan produktivitas nasional disegala bidang kehidupan termasuk pelayanan publik.
Berdasarkan kesimpulan dari semua bacaan di atas, guru harus tahu bahwa : 1. Tugas utamanya adalah membantu mendewasakan anak didik baik dewasa secara psikologi (tidak tergantung dengan orang lain), dewasa secara sosial (mampu melaksanakan peran sosial), maupun dewasa secara moral (berprilaku sesuai nilai yang diyakini kebenaranya). 2. Sebagai pelaksana pendidikan di sekolah , guru memiliki tugas untuk bisa menumbuhkan kesadaran agar setiap prilaku anak didik sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. 3. Guru sebagai Pendidik memiliki peran yang sangat besar dalam proses Olah Rasa, Olah Hati, Olah Pikir, dan Olah Jasmani. 4. Oleh karena itulah selain segi kognitif, guru juga harus mengembangkan afektif dan psikomotor anak didik supaya bisa menyiapkan generasi yang mencintai bangsa, negara, dan tanah airnya.
Kesimpulan :Jadi Secara umum tugas guru itu pada hakikatnya membentuk siswa. Siswa hasil didikan sang guru dipengaruhi oleh kecakapan dan kompetensi guru tersebut dalam mendidik. Oleh karena itulah untuk bisa menciptakan generasi "unggulan" bangsa, guru harus mampu mendewasakan anak didik baik dari segi psikologi, sosial, maupun segi moral agar prilaku yang terbentuk sesuai dengan pancasila sebagai pedoman nilai yang diyakini kebenaranya. Dengan demikian, guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan secara tidak langsung memiliki peran untuk membenahi dan menyelesaikan berbagai permasalahan pendidikan dan kebangsaan yang ada di Indonesia.Referensi :
http://asiswanto.net/?page_id=33
http://asiswanto.net/?page_id=576
http://asiswanto.net/?page_id=261
http://asiswanto.net/?page_id=382
http://asiswanto.net/?page_id=977
http://asiswanto.net/?page_id=1692
http://asiswanto.net/?page_id=1694
http://asiswanto.net/?page_id=998