A. TEMA
Tema berkaitan dengan pandangan, pendapat, ataupun sikap pengarang tentang suatu masalah, sedangkan masalah adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan. Sebuah tema pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah. Oleh karena itu, tema sebuah karya sastra haruslah diabstraksikan dari masalah utama yang diungkapkan pengarang dalam karyanya. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
B. TOPIK
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
C. SUBYEK
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara atau penulis. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".
Jadi perbedaan antara tema, topik dan subjek itu berkaitan dengan lingkup hal yang dikaji. Kalau topik masih mengandung hal yang umum karena cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Sedangkan tema lebih terarah pada suatu permasalahan karena pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah yang mencakup subjek dan objek masalah yang dikaji.
Tema berkaitan dengan pandangan, pendapat, ataupun sikap pengarang tentang suatu masalah, sedangkan masalah adalah sesuatu hal yang harus diselesaikan. Sebuah tema pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah. Oleh karena itu, tema sebuah karya sastra haruslah diabstraksikan dari masalah utama yang diungkapkan pengarang dalam karyanya. Dilihat dari sudut karangan yang telah selesai, tema adalah suatu amanat yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya. Sedangkan dari segi proses penulisan, tema adalah suatu perumusan dari topic yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan tujuan yang akan dicapai melalui topic tadi. Hasil perumusan tema bisa dinyatakan dalah sebuah kalimat singkat, tetapi dapat pula mengambil bentuk berupa sebuah alinea, ikhtisar-ikhtisar, dan kadang-kadang ringkasan.
B. TOPIK
Topik adalah hal yang pertama kali ditentukan ketika penulis akan membuat tulisan. Ciri utama dari topik adalah cakupannya atas suatu permasalahan msih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Persamaannya adalah baik topik maupun tema keduanya samasama dapat dijadikan sebagai judul karangan. Sedangkan, perbedaannya ialah topik masih mengandung hal yang umum,sementara tema akan lebih spesifik dan lebih terarah dalam membahas suatu permasalahan.
C. SUBYEK
Subjek atau subyek adalah bagian klausa yang menandai apa yang dibicarakan oleh pembicara atau penulis. Bagian klausa yang lain selain subjek adalah predikat. Subjek tidak selalu sama dengan pelaku atau aktor, terutama dalam kalimat pasif. Contoh: "Kamu ditangkap polisi" dan "polisi menangkap kamu" memiliki pelaku/aktor yang sama, yaitu "polisi" sedangkan subjeknya berbeda: "kamu" dan "polisi".
Jadi perbedaan antara tema, topik dan subjek itu berkaitan dengan lingkup hal yang dikaji. Kalau topik masih mengandung hal yang umum karena cakupannya atas suatu permasalahan masih bersifat umum dan belum diuraikan secara lebih mendetail. Sedangkan tema lebih terarah pada suatu permasalahan karena pada dasarnya merupakan abstraksi dari suatu masalah yang mencakup subjek dan objek masalah yang dikaji.
Kesimpulan :Berdasarkan penjelasan di atas jika dikaitkan dengan pengajaran oleh guru, maka penulis yang diibaratkan sebagai guru harus lebih memahami siswa serta permasalahan siswa sebagai subjek yang ada dalam pembelajaran. Sehingga dengan pemahamanya tersebut guru mampu mengidentifikasi peserta didik yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar, melakukan diagnosa, prognosa, dan membantu pemecahanya (remedial teaching).