Pendidikan dan Pengajaran menurut Ki Hadjar

      Anak-anak adalah sebuah kehidupan yang akan tumbuh menurut kodratnya sendiri, yaitu kekuatan hidup lahir dan hidup batin mereka (Dewantara I, 2004). Maka, Ki Hadjar menekankan arti penting memperhatikan kodrat alam dalam diri anak semasa pendidikan. Mendidik anak itu sama dengan mendidik masyarakat karena anak itu bagian dari masyarakat, demikian pula dengan mendidik masyarakat berarti mendidik bangsa ( Dewantara I, 2004). Menurut Ki Hadjar, Pendidikan adalah pembudayaan buah budi manusia yang beradab (Dewantara II , 1994). Dengan demikian, pendidikan itu sifatnya hakiki berkaitan dengan usaha manusia untuk memerdekakan batin dan lahir sehingga manusia tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri. Oleh karena itu, Ki Hadjar membedakan antara Pengajaran dan Pendidikan. Pendidikan bertujuan untuk membentuk anak sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Ibarat bibit dan buah. Pendidik adalah petani yang akan merawat bibit, namun petani tidak mungkin mengubah bibit mangga menjadi berbuah anggur. Itulah kodrat alam atau dasar yang harus diperhatikan dalam Pendidikan dan itu diluar kecakapan dan kehendak kaum pendidik. Sedang Pengajaran adalah memberi ilmu atau pengetahuan agar bermanfaat bagi kehidupan lahir dan batin (Dewantara I, 2004).

      Tiga butir penting Pengajaran Rakyat menurut Ki Hadjar:

1. Pengajaran rakyat harus bersemangat keluhuran budi manusia, oleh karena itu harus mementingkan segala nilai kebatinan dan menghidupkan semangat idealisme.
2. Pengajaran rakyat harus mendidik ke arah kecerdasan budi pekerti , jaitu masaknya jiwa seutuhnya atau character building.
3. Pengajaran rakyat harus mendidik ke arah kekeluargaan , yaitu merasa bersama-sama hidup, bersama-sama susah dan senang, bersama-sama tangung jawab mulai dari lingkungan yang paling kecil, yaitu keluarga.

      Pendidikan Budi Pekerti atau Karakter, yaitu bulatnya jiwa manusia, bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan yang akan menumbuhkan enerji jiwa manusia sebagai makhluk individu dan sosial dan dapat memerintah atau menguasai dirinya sendiri , mulai dari gagasan, pikiran, atau angan-angan hingga menjadi tindakan. Ki Hadjar menyebutnya sebagai manusia yang beradab dan itulah tujuan Pendidikan Indonesia secara garis besar ( Dewantara I, 2004 ).

Kesimpulan :Jadi Ki Hadjar menekankan agar Pendidikan itu memperhatikan Kodrat Alam yang ada dalam diri peserta didik.Oleh karena itulah Guru sebagai pendidik harus bisa memahami kondisi setiap siswanya karena dengan adanya pemahaman tersebut, guru bisa tau kebutuhan pengajaran apa yang dibutuhkan dalam memanusiakan siswa sebagai manusia.
Referensi :
http://asiswanto.net/?page_id=305