THE HAPPENINGS

THE LIFESTYLE

Latest Stories

WATCH!!!!

Empat Istri

      Ada seorang pengusaha kaya raya yang mempunyai empat orang istri. Ia paling menyayangi istrinya yang keempat sehingga ia selalu memperlakukannya dengan penuh kasih sayang. Ia sangat memperhatikan semua kebutuhannya dan memberikan segala yang terbaik untuknya, seperti pakaia yang indah-indah dan ssegala kenikmatan yang diinginkannya.

      Si pengusaha kaya ini juga sangat menyayangi istrinya yang ketiga dan sangat bangga dengan kecantikan istrinya itu. Ia selalu memperkenalkannya kepada teman-temanya, tapi ia juga khawatir, jangan-jangan suatu hari kelak istrinya itu meninggalkannya dan pergi dengan pria lain.

      Ia juga sayang pada istrinya yang kedua, karena sangan ramah dan penuh pengertian Istri kedua inilah yang menjadi kepercayaannya, kapan saja ia mengalami masalah, pasti ia membicarakannya dengan istri keduanya, dan istri keduanya itulah yang akan mencarikan jalan keluarnya.

      Istri prtama pengusaha itu adalah orang yang sangat setia, selalu menjaga kesehatan suaminya dengan penuhperthatian, tetapi pengusaha itu tidak pernah sedikitpun mencintainya, meski istri sangat mencintainya. Ia hampir tak pernah dierhatikan leh suaminya itu, alias ditelantarkan.

      Suatu ketika, pengusaha itu jatyg sakit, ia tahu bawa tidak lama lagi ia akan hidup. Ia pun teringat akan segala kemewahan hidupnya.

      "Sekarang saya mempunyai empat istri, tapi sebenttar lagi saya akan mati, saya akan sendirian betapa kesepiannya saya nanti,"katanya dalam hati.

      Kemudian ia mendekati keempat istrinya yang sedang berkumpul mengelilinginya, dan ia pun berkata kepada istrinya yang keempat, "Aku sangat mencintaimu, selalu menghadiahkan kemewahan dan perhatiann kepadamu. Sekaran ini aku akan mati, apakah engkau mau mati bersamaku?"

      "Tidak,"Jawab istri keempatnya itu sambil pergi.
Jawaban itu terasa seperti pisau yang menusuk hati si pengusaha itu.

      Setelah itu, ia berucap kepada istrinya yang ketiga, "Aku sangat mencintaimu dan membanggakanmu sepanjang hidupku, dan sekarang aku akan mati, apakah engkau mau mati bersamaku?"

      "Tidak,"jawab istrinya yang ketiga itu, "Hidup sangat menyenangkan, aku akan menikah lagi jika engkau mati."
Pengusaha itu pun merasa amat sedih bukan main.

      Ia lalu berujar kepada istrinya yang kedua, "Aku selalu meminta pertolonganmu selama ini, dan kamu selalu membantuku. Aku ingin kamu membantuku sekali lagi. Jika aku mati, maukah kamu menyertaiku?"

      "Maaf, aku tidak dapat membantumu kali ini,"jawabnya.

      "Aku hanya akan membantu mengantarkanmu kepemakaman."
Jawaban itu terasa bagai halilintar yang menyambar hati si pengusaha itu.

      Tiba-tiba ada suaru terdengar, "Aku akan bersamamu, dan aku akan ikut kemana saja engkau pergi."
Pengusaha itu menuleh ke arah datangnya suara itu, dia mendapati bahwa itu adalah suara istri pertamanya yang terlihat sangat kurus kering dan kurang gizi. Dengan hati yang sangat sedih, pengusaha itu berkata kepadanya, "Seharusnya aku lebih memperhatikanmu selama ini."

      Siapakan istri-istri pengusha itu?
Istri keempat adalah tubuh kita. Kita selalu menghabiskan banyak waktu untuk membuatnya kelihatan menarik, tetapi ketika kita mati, ia tidak akan pernah ikut bersama kita.

      Istri ketiga adalah harta dan pangkat. Kita selalu membanggakanya. Namun, ketika kita mati, semuanya menjadi milik orang lain.

      Istri kedua adalah keluarga dan teman. Sedekat apa pun merekan pada kita, paling jauh mereka hanya akan mengantar kita sampai ke pemakaman saja.

      Lalu siapakah istri pertama?

      Dia adalah jiwa dan hati kita.
Sering kita lalai untuk memberi makan dan kesenangan padanya, tetapi dialah satu-satunya yang mengikuti kita ke mana pun kita pergi. Maka, jagalah dan peliharalah dia sebelum terlambat...

Adakah Telaga di Hatimu

      Suatu hari, seorang tua bijak didatangi oleh seorang pemuda yang sedang dirundung masalah. Tanpa membuang waktu, pemuda itu langsung menceritakan semua masalahnya. Pak tua bijak hanya mendengarkanya dengan seksama, lalu ia mengambil segengam serbuk pahit dan meminta anak muda itu untuk mengambil segelas air. Kemudian ditaburkanya sebagian serbuk pahit itu ke dalam gelas, lalu diaduknya perlahan.

      "Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya!"kata pak tua.

      "Pahit, pahit sekali!"jawab pemuda itu sambil meludah ke samping.

      Pak tua itu tersenyum, lalu mengajak tamunya ini berjalan ke tepi telaga belakang rumahnya. Kedua orang itu berjalan berdampingan dan akhirnya sampai ke tepi telaga yang tenang. Sesampainya mereka disana, Pak tua itu menaburkan serbuk pahit yang digenggamnya ke telaga itu, dan dengan sepotong kayu ia mengaduknya.

      "Coba ambil air dari telaga ini dan minumlah!"perintah pak tua kepada si pemuda.

      Saat si pemuda mereguk air itu, Pak tua kembali bertanya kepada si Pemuda,

      "Bagaiman rasanya?"

      "Segar,"sahut si pemuda.

      "Apakah kamu merasakan pahit di dalam air itu?" tanya pak tua.

      "Tidak,"jawab si pemuda itu.

      Pak tua tertawa terbahak-bahak sambil berkata,"Anak muda, dengarkan baik-baik! Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam serbuk pahit ini, tak lebih dan tak kurang. Jumlah dan rasa pahitnya yang kita rasakan sangat tergantung dari wadah yang kita miliki."

      Pak tua meneruskan, "Kepahitan itu didasarkan dari perasaan tempat kita meletakkanya. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan dan kegagalan dalam hidup, hanya ada satu cara yang dapat kamu lakukan, lapangkanlah dadamu untuk menerima semua itu, dan luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu!"

      Pak tua itu kembali menasehatkan, "Hatimu adalah wadah itu. Perasaanmu adalah tempat itu. Kalbumu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu seperti gelas, buatlah ia laksana telaga yang mampu menampung setiap kepahitan dan merubahnya menjadi kesegaran dan kedamaian!"

Emas yang Berharga

      Beberapa waktu yang lalu, di Mesir hidup seorang sufiInformationInformationseseorang yang secara spiritual dan rohaniah telah matang yang tersohor bernama Dzun-Nun. Suatu ketika seorang pemuda mendatanginya dan bertanya, "Guru, saya belum paham mengapa orang seperti anda mesti berpakaian apa adanya dan amat sangat sederhana. Bukankah di zaman ini berpakaian necis amat perlu, bukan hanya untuk penampilan tapi juga untuk tujuan banyak hal lainnya?"

      Sang sufi hanya tersenyum, lalu ia melepas sebuah cincin dari salah satu jarinya dan berkata, "Sobat muda, tentu akan ku jawab pertanyaanmu, tapi lebih dulu lakukan satu hal untukku. Ambillah cincin ini dan bawalah ke pasar di seberang sana. Coba, bisakah kamu menjualnya seharga satu keping emas?"

      Melihat cincin Dzun-Nun yang kotor, pemuda tadi merasa ragu, "Satu keping emas?? Saya tidak yakin cincin ini bisa dijual seharga itu."

      "Cobalah dulu sobat muda, siapa tahu kamu berhasil, " kata Dzun-Nun.

      Pemuda itu pun bergegas pergi ke pasar. Ia menawarkan cincin itu kepada pedagang kain, pedagang sayur, penjual daging dan ikan, juga kepada yang lainnya. Ternyata, tak seorang pun berani membelinya seharga satu keping emas, mereka menawarnya hanya satu keping perak. Tentu saja, pemuda itu tak berani menjualnya dengan harga satu keping perak. Ia kembali kepada Dzun-Nun lalu melapor, "Guru, tak seorang pun yang berani menawar lebih dari satu keping perak.

      Dzun-Nun, sambil tetap tersenyum berkata, "Sekarang pergilah kamu ke toko emas di belakang jalan itu, coba perlihatkan kepada pemilik toko atau tukang emas di sana. Jangan buka harga, dengarkan saja, bagaimana ia memberikan penilaian!"

      Pemuda itu pun pergi ke toko emas yang dimaksud. Ia kembali kepada Dzun-Nun dengan raut wajah yang amat berbeda dengan sebelumnya. Ia kembali melapor untuk yang kedua kalinya, "Guru, ternyata para pedagang di pasar tidak mengetahui nilai sesungguhnya dari cincin ini, dan pedagang emas berani menawarnya dengan seribu keping emas. Rupanya, harga cincin ini seribu kali lebih tinggi daripada yang ditawarkan oleh para pedagang di pasar."

      Dzun-Nun tersenyum simpul sambil berujar lirih kepada sang Pemuda, "Itulah jawaban atas pertanyaanmu tadi sobat muda. Seseorang tidak bisa dinilai dari pakaian atau penampilanya, hanya para pedagang sayur, ikan dan daging di pasar yang menilai demikian. Namun tidak bagi pedagang emas. Emas dan permata yang ada didalam diri seseorang hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mempu melihat sampai kedalaman jiwanya. Diperlukan kearifan untuk melihatnya,dan itu butuh proses wahai sobat mudaku. Kita tidak bisa melihatnya hanya dengan tutur kata dan sikap yang kita dengar dan lihat sekilas. Seringkali yang disangka emas ternyata loyang, dan yang kita lihat sebagai loyang ternyata emas."

Human Development Index

1. Bacaan ini tentang apa ? Jelaskan !
Bacaan ini berkaitan tentang Human Development Index di Indonesia yang berhubungan secara langsung dengan masalah sosial yang terjadi di Indonesia seperti kebebasan, keadilan, dan kesetaraan. Oleh karena itulah dalam konteks mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan alinea ke empat pembukaan UUD 1945 serta tujuan Proklamasi 1945, HDI dipilih sebagai parameter-parameter untuk menilai sejauh mana implementasi Strategi dan Kebijakan Pemerintah. Disamping itu, HDI paling lengkap dari sisi data, baik secara provinsial maupun global sehingga analisis komparasi bisa dilakukan termasuk dengan global benchmark partners. Dengan demikian, HDI akan memberi gambaran mengenai bagaimana tujuan pembangunan yang sesuai dengan cita-cita proklamasi dan dituangkan kedalam konstitusi serta dilaksanakan oleh pemerintah secara berkesinambungan.

2. Bacaan ini tentang Pendidikan atau Pengajaran ? Jelaskan !
Karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua negara seluruh dunia, maka bacaan ini jelas berkaitan tentang pendidikan sebagai parameter HDI itu sendiri. Pemerataan pendidikan dan keadilan tetap menjadi masalah utama. Hal ini terbukti bahwa setelah 67 tahun merdeka, pemerataan pendidikan dan keadilan masih menjadi masalah dan perlu mendapat perhatian dalam konteks NKRI, Negara Bangsa dan Pancasila. Adapun kelemahan dari pesatnya kemajuan di bidang pendidikan adalah sisi moral manusia itu sendiri. Banyak dari kita yang berlomba-lomba mendapatkan pendidikan yang terbaik, dan itu menjadi suatu hal sangat baik bagi Indonesia. Namun tanpa kita sadari ternyata, jika kita melihat lebih dalam kata “pendidikan”, ternyata bukan hanya sebagai penajam bagaimana kemampuan akademis kita. Seharusnya pendidikan memberikan efek yang saling melengkapi antara kemampuan akademis, moral dan sosial kita.

3. Melihat data HDI tersebut, apa masalah utama ? Jelaskan !
Masih belum meratanya kebutuhan akan pendidikan terutama bagi penduduk di daerah pedesaan, sehingga mengakibatkan kemiskinan dan pengangguran cenderung lebih banyak di desa. Pendidikan, Kemiskinan, dan Pengangguran saling berelasi. Pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Oleh karena itulah pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Pembangunan dalam keterkaitannya dengan pengembangan sumberdaya manusia yang berarti bahwa pembangunan adalah tidak semata-mata pembangunan material dan fisik tetapi juga pembangunan spiritual.

4. Apakah Kemiskinan terkait dengan Pendidikan ? Jelaskan !
Ya, kemiskinan berkaitan dengan pendidikan. Ini karena untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia diperlukan pendidikan. Berubahnya kwalitas sumberdaya manusia, dan manusia merupakan salah satu modal utama pembangunan. Jadi pendidikan mengarah kedalam diri manusia sehingga menghasilkan sumberdaya tenaga atau modal yang menunjang pembangunan. Dengan demikian keberhasilan pendidikan dalam membangun kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari tingkat kemiskinan yang terjadi, semakin tinggi kualitas sumber daya manusia suatu negara maka semakin rendah pula tingkat kemiskinan yang terjadi dalam negara tersebut.

5. Apa peran Pendidikan untuk mengentaskan Kemiskinan ? Jelaskan !
Pendidikan adalah alat untuk perkembangan ekonomi dan bukan sekedar pertumbuhan ekonomi. Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu fungsi pendidikan adalah fungsi teknis-ekonomis baik pada tataran individual hingga tataran global. Fungsi teknis-ekonomis merujuk pada kontribusi pendidikan untuk perkembangan ekonomi. Misalnya pendidikan dapat membantu siswa untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk hidup dan berkompetisi dalam ekonomi yang kompetitif. Secara umum terbukti bahwa semakin berpendidikan seseorang maka tingkat pendapatannya semakin baik. Hal ini dimungkinkan karena orang yang berpendidikan lebih produktif bila dibandingkan dengan yang tidak berpendidikan. Produktivitas seseorang tersebut dikarenakan dimilikinya keterampilan teknis yang diperoleh dari pendidikan.

6. Apakah HDI terkait dengan UUD ? Jelaskan !
Ya, HDI berkaitan dengan UUD. Hal ini karena Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/ Human Development Index (HDI) dapat dijadikan sebagai parameter untuk menilai sejauh mana implementasi Strategi dan Kebijakan Pemerintah dalam konteks mensejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan alinea ke empat pembukaan UUD 1945 serta tujuan Proklamasi 1945. Dengan demikian, HDI akan memberi gambaran mengenai bagaimana tujuan pembangunan yang sesuai dengan cita-cita proklamasi dan dituangkan kedalam konstitusi serta dilaksanakan oleh pemerintah secara berkesinambungan.

7. Apa peran Pemerintah dalam menyelesaikan masalah utama #3 ? Jelaskan !
Pendidikan adalah merupakan investasi pembangunan. Untuk itu melalui pendidikan, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia seperti membuat berbagai kebijakan-kebijakan pendidikan termasuk penerapan kurikulum baru, kebijakan tentang wajib belajar, peningkatan anggaran pendidikan minimal 20 % dari APBN atau APBD, dan kebijakan lain sebagai cerminan kesadaran pemerintah tentang pentingnya pendidikan sebagai investasi jangka panjang.

8. Apa arti bacaan ini bagi Guru ? Jelaskan !
Dengan adanya bacaan tentang Human Development Index ini, guru memperoleh gambaran tentang perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat Indonesia dewasa ini. Sehingga diharapkan guru sadar tentang peranya dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itulah guru harus selalu meningkatkan professionalitasnya dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sehingga guru tau bahwa dialah yang akan meng’create’ wajah masa depan pendidikan kita, seperti apa, bagaimana, dan kemana arah pendidikan di Negara kita akan dibawa. Karena guru adalah profesi, pendidik, pembimbing, serta fasilitator yang dapat memberi perubahan bagi anak didik kearah yang lebih baik dari segala dimensi, ia pula yang mampu mengembangkan beragam sisi kecerdasan dan akhlak sebagai pembentuk kepribadian peserta didik agar bisa memperoleh kehidupan yang sebaik-baiknya.

9. Dimana peran Guru dalam konteks masalah yang diangkat dalam bacaan ini ? Jelaskan !
Dalam konteks ini guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam mengentaskan kemiskinan melalui pembangunan di bidang pendidikan. Peran guru tidak hanya sebatas mencerdaskan peserta didik dalam ranah keilmuan namun juga mencerdaskan dalam ranah kehidupan seperti halnya membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang siap berkompetisi dalam persaingan globalisasi tentunya.

Referensi :
http://asiswanto.net/?page_id=739